Translate

Jumat, 30 Januari 2015

SELIMBAU SURGA DI JANTUNG BORNEO


Motor Bandung Tengah Melintas di Danau Sentarum Salah Satu Wilayah Kesultanan Selimbau Darussalam
SUARA IKATAN, Oleh : Walidad (koresponden SUKA Selimbau)
Sisa peninggalan sejarah kerajaan Selimbau Darussalam sampai hari ini masih bisa dijumpai. Diantaranya berupa perkakas Istana,  jejak jejak situs  ,makam kerajaan,  tiang bendera Istana,  mesjid kerajaan dan lembaran kuno naskah naskah perjanjian dengan Belanda. Untuk mengamankan sisa sisa benda sejarah ini maka perlu dibuatkan sebuah museum mini di kota Selimbau.
Kota Selimbau merupakan daerah transit bagi turis untuk masuk ke wilayah Danau Sentarum. Kota Selimbau juga tersedia obyek wisata Taman Anggrek Hitam dan Situs makam kerajaan Selimbau. Areal ini bisa terjangkau hanya memakan waktu 15 menit dari kota Selimbau. Beberapa benda tua tembaga, kain tenunan tua, serta sisa sisa alat hukum gantung kerajaan Selimbau masih tersimpan rapi di peti peti rumah bangsawan kerajaan Selimbau. Termasuk juga tiga buah keris majapahit yang indah berukir dari gading berwarna kuning mempesona setiap orang yang memegangnya.
Berbagai benda bersejarah ini berada dalam status rawan. Karena sering di incar pemburu barang antik dari Malaysia dan pulau Jawa yang sering merayu pemilik barang barang langka tersebut.
Maka oleh sebab itu perlu lah pemerintah untuk membangun sebuah museum mini demi menyelamatkan benda benda budaya yang sangat langka tersebut. Peninggalan tersebut yang memiliki nilai sejarah tertinggi adalah alat hukum gantung kerajaan dan surat surat perjanjian dengan belanda pada abad ke 18 masehi. Kerajaan Selimbau memulai perjanjian dengan Belanda  pada tahun 1823 dengan wilayah jajahannya meliputi sebelah timur hulu kerajaan Silat hingga mencapai Hulu Kapuas. Selanjutnya kerajaan memperluas ekspansi ke arah utara berbatasan dengan Serawak Malaysia Timur. Peperangan demi peperangan berlangsung hampir tiap tahun dalam mempertahankan kedaulatan wilayah kerajaan.
Kerajaan Selimbau Darussalam diperintah secara berganti ganti turun temurun selama 25 generasi. Dimulai dari Raja Raja beragama Hindu hingga sampai masa pemerintahan Raja Islam. Raja Hindu Pertama bernama Maharaja Bindu Mahkota di sebutkan sebagai manusia Raksasa bersenjata palu gada wesi kuning dan keris permata biru. Beliau mempunyai permaisuri bernama Ratu Sri Batara yang selanjutnya menurunkan hingga 25 generasi Raja Raja Kerajaan Selimbau Darussalam.
Raja terakhir Selimbau adalah Sri Paduka yang Mulia yang di pertuan Agung  Panembahan Haji Gusti Muhammad Usman bin Sri Paduka yang Maha Mulia  Panembahan Haji Muda Agong Pakunegara Gusti Muhammad Saleh. Beberapa buah Istana yang pernah berdiri di kerajaan selimbau islam adalah Istana Noor mahkota, istana Indra Sri Negara  dan Istana Panembahan Usman. Sedangkan istana di kerajaan Hindu adalah Istana Bindu Mahkota dan Istana kuno lainnya yang belum diketahui namanya. Data data tentang kerajaan selimbau sampai hari ini juga masih tersimpan rapi di Museum Leiden Nederland Belanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar