Translate

Minggu, 08 Februari 2015

AWAS...!!! KALIMANTAN BARAT RENTAN PENYELUDUPAN DAN TRAFFICKING


Pintu Masuk Perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Barat
SUARA IKATAN, PONTIANAK 9 Februari 2015. Berbagai permasalahan seperti perubahan batas-batas wilayah, penyelundupan barang jasa (Smuggling), pembalakan liar (Illegal Lodging), perdagangan manusia anak-anak dan wanita (Human Trafficking) menjadi fenomena kontemporer kejahatan lintas Negara yang tidak mudah ditanggulangi. Fenomena tersebut secara khusus terlihat jelas ketika melihat kenyataan di perbatasan wilayah Kalimantan Barat. Di satu pihak, kondisi wilayah perbatasan Indonesia tampaknya stagnan. Sementara pembangunan di wilayah perbatasan Malaysia semakin memperlihatkan kemajuan begitu pesat. Sampai hari ini ada 50 jalan tikus yang tersebar di Perbatasan Republik Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat,”Demikian disampaikan oleh Herna Ketua Umum DPD IMM Kalimantan Barat.
Menurut Herna, praktik ilegal yang dimaksud adalah penyelundupan barang. Selain itu perdagangan manusia, yang mungkin saja terjadi di daerah perbartasan sehingga hal ini memerlukan kerja keras semua komponen masyarakat yang ada di Kalimantan Barat, baik itu Pemerintah, NGO, Ormas maupun pengamat dan pemerhati masyarakat perbatasan,”Tambahnya.

Saat ini panjang perbatasan darat antara Indonesia-Malaysia di Kalimantan mencapai 2.004 kilometer. Masing-masing terdiri dari Kalbar 857 kilometer dan Kalimantan Timur 1.147 kilometer,”Ungkap Herna. (Poetrake/15)

DPD IMM KALIMANTAN BARAT MINTA MENTERI SUSI BLUSUKAN KE DANAU SENTARUM

Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

SUARA IKATAN, PONTIANAK 9 Februari 2015. Danau Sentarum berjarak 700 km dari Kota Pontianak yang masuk dalam wilayah dataran Daerah Aliran Sungai Kapuas wilayah Kabupaten Kapuas Hulu yang merupakan danau dan rawa yang dangkal serta teras-teras rendah yang sangat luas. Kawasan Danau Sentarum telah ditetapkan sebagai kawasan Suaka Alam. Danau itu adalah celengan air raksasa. Di musim hujan, Sentarum menabung 25 persen air Sungai Kapuas. Saat kemarau, Sentarum memasok separuh air yang mengaliri Kapuas. Luas seluruh kawasan Danau Sentarum 132.000 ha ditambah dengan 64.000 ha yang diusulkan sebagai daerah penyangga. Sekitar 20 ha merupakan danau musiman yang menjadi penutup daerah seluas 30.500 ha, sisanya merupakan hutan rawa gambut; Ungkap Herna Ketua DPD IMM Kalbar dalam rangka Diskusi dan Kajian Rutin yang diadakan oleh Kabid Hikmah DPD IMM Kalbar Sabtu 7 Februari 2014 kemarin.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Barat (DPD IMM Kalbar) Immawan Herna mengatakan bahwa Hingga saat ini jumlah jenis ikan yang berhasil didata yaitu sebanyak 266 jenis. Ular dan reptil lain, kura-kura maupun labi labi jumlah jenisnya belum banyak terdata, sampai saat ini jumlah jenis yang ditemukan baru mencapai 31 jenis. Sedangkan untuk jenis ikan konsumsi yang dihasilkan bisa mencapai mendekati 1000 ton pertahunnya. Sangat disayang apa bila pemerintah terutama pemerintah pusat tidak memberikan perhatian lebih terkait dengan kondisi danau sentarum saat ini. Apa lagi ditambah dengan kondisi sekarang ini produksi ikan air tawarnya terjadi penurunan.
Sementara apabila di kaji dari sosial Budaya dan Ekonomi Di dalam kawasan Taman Nasional Danau Sentarum terdapat lebih dari 45 dusun permanen dan 10 dusun musiman yang letaknya tersebar di dalam kawasan. Dari penggalian sejarah, dusun-dusun yang berada dalam kawasan ada sejak sebelum abad 18 atau sekitar lebih dari dua abad yang lalu. Yang berarti sangat jauh jarak waktunya dengan penetapan kawasan ini sebagai kawasan konservasi. Menurut batas-batas kawasan yang ada saat ini mencakup bagian tidak kurang dari 5 kerajaan yang terbentuk saat ini, yaitu Kerajaan Induknya yaitu Selimbau, dan Suhaid, Jongkong, Bunut dan Piasak dengan adat-istiadat yang berbeda-beda. Saat ini batas-batas tersebut telah menjadi kecamatan sehingga batas asli kerajaan  sudah  tidak  jelas  lagi,  yang ada  saat  ini  adalah  batas-batas  wilayah  kerja nelayan. Masyarakat Melayu tinggal di rumah lanting (rumah terapung), rumah jangkung (tiang tongkat rumah tinggi), dan rumah perahu (motor bandung/kelotok). Mata pencaharian mayoritas masyarakat melayu adalah nelayan dengan berbagai kegiatan antara lain menjala, memukat, memasang sentaban (jebakan ikan), memelihara ikan dalam karamba serta mengumpulkan ikan-ikan hias. Ikan yang dihasilkan berupa ikan segar, ikan salai/asap, ikan asin dan ikan hias. Jenis ikan untuk konsumsi seperti Toman, Jelawat, Patin, Lais dan Belida, sedangkan ikan hias misalnya Ulanguli dan Siluk Merah Super. Hasil panen ikan dari kawasan Danau Sentarum diperkirakan antara 5 – 6 milyar per tahun,”Tambah Herna.

Apalagi saat ini Pemerintah Pusat punya banyak program blusukan, sayang kalau blusukannya hanya dilakukan di pesisir, karena kami melihat dari berbagai data dan sumber yang kami dapatkan ternyata wilayah pedalaman seperti danau sentarum ini sangat besar potensi perikanan yang apabila diperhatikan dikelola dengan oleh pemerintah, maka hasilnya dapat meningkatkan nilai Ekonomi serta sosial budaya bagi masyarakat. Karena saat ini dirasakan oleh masyarakat di Danau Sentarum sentuhan Pemerintah Pusat terkait Danau Sentarum ini belum ada terkait pemberdayaan, pelatihan dan lain-lainnya mengingat Danau Sentarum ini berstatus Taman Nasional. Kami meminta kepada Menteri Susi selaku Menteri Kelautan dan Perikanan RI untuk bisa blusukan ke Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS),”Ungkap Herna.(Poetrake/15).

DPD IMM-KALBAR Kutuk Pelaku Kekerasan Terhadap Anak di Lingkungan Sekolah.




Ketua DPD IMM Kalbar Herna Saat Memberikan Sosialisasi Perlindungan Anak Beberapa Waktu Lalu
SUARA IKATAN, Pontianak 9 Februari 2014. Anak seperti yang diamanahkan dalam Uundang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perliindungan Anak adalah anak yang berusia nol atau yang masih dalam kandungan sampai dengan 18 Tahun. Maraknya aksi atau tindak kekerasan terhadap anak diberbagai tempat akhir-akhir ini membuat kita semua menjadi resah dan prihatin. Boleh dikatakan hampir tidak ada tempat lagi yang aman bagi anak-anak kita saat ini, karena kasus kekerasannya dapat terjadi diberbagai tempat seperti Rumah tempat tinggal, Lingkungan, tempat umum, bahkan di Sekolah tidak menutup kemungkinan kasus kekerasan dapat terjadi. Data yang dikelola oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Barat yang kelola dari berbagai sumber di Kalimantan Barat Tahun 2013 mengatakan bahwa 153 kasus, Tahun 2014 terdapat 72 kasus, terjadi penurunan kalau kita lihat jumlah kasus. Sedangkan berdasarkan tempat kejadian masih ada 5 Kasus kejahatan yang terjadi di Sekolah.
Sekolah merupakan tempat anak dididik dan dibimbing agar dapat menjadi tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berguna kelaknya ternyata kerap terjadi kekerasan terhadap anak, celakanya pelakunya tersebut bukan hanya terjadi oleh teman-temannya sendiri melainkan juga oleh oknum gurunya tersebut. Kita terkadang menginginkan secara materi dan pemahaman terhadap pelajaran setiap anak harus hebat, unggul dan lain-lain sehingga terkadang metode yang digunakan terbut kerap berbentuk kekerasan, baik fisik, Psikis maupun kekerasan pengucilan (bully). Tetapi ada hal yang lebih penting dari itu semua, kasih sayang seorang guru dengan metode pendekatan yang penuh rasa cinta dapat dipandang efektip dalam memberikan pendidikan dan pengajaran sehingga anak tersebut dapatt memahami setiap substansi materi yang diberikan dan dapat termotivasi untuk menjadi yang lebih baik.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Barat (DPD IMM Kalbar) Immawan Herna yang juga pemerhati anak menegaskan bahwa apapun bentuknya kasus kekerasan terhadap anak harus segera dihentikan dan pihaknya mengecam segala tindakan kekerasan tersebut. Jaman sudah berubah dan metode pendidikan dan pengajaran juga sudah berubah; tambah Pria 25 Tahun ini. Betul dulu pepatah tetua mengatakan “Diujung Rotan Ada Emas”, tetapi sekarang pepatah itu harus kita kaji lagi dalam pengamalannya, karena dapat berakibat negatif bagi Tumbuh Kembang Anak itu sendiri kalau salah penggunaannya dan penerapannya, apa lagi kekerasan tersebut terjadi di Sekolah yang dilakukan oleh oknum guru itu sendiri.
Herna menambahkan bahwa kasus meninggalnya siswi Sekolah Menengah Pertama yang diakibatkan oleh perlakuan oknum guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama di Jawa Barat beberapa waktu lalu sebaiknya kita jadikan evaluasi ada apa dengan sistem pendidikan yang diterapkan sekarang dan kasus ini tidak dapat ditoleransi, ingat menjadi seorang guru kalau hanya mengajar itu mudah sekali, tetapi tambahnya, menjadi seorang pendidik itu sangat sulit, karena mengajar belum tentu mendidik, ungkapnya. Herna mengharapkan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, Dinas dan lembaga terkait di Provinsi kalimantan Barat harus terus berupaya dan meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta advokasi terhadap kasus-kasus kekerasan yang menimpa anak-anak dan perempuan. Harus diperhatikan juga, bahwa ini bukan tanggungjawab Pemerintah saja melainkan taggungjawab kita semua; Ungkapnya.(Poetrake/15)

Sabtu, 07 Februari 2015

MUKTAMAR MUHAMMADIYAH MAKASAR IMM DAN PEMUDA MUHAMMADIYAH DI DAERAH MINTA MUHAMMADIYAH UTAMAKAN URUSAN KADERISASI



 
Herna Ketua DPD IMM Kalbar, Andi Juanda Sekum DPD IMM Tengah dalam pertemuan Sabtu 7 Februari 2015
SUARA IKATAN, Pontianak 8 Februari 2014. Sejak beridiri tahun 1912 Muhammadiyah menegaskan diri sebagai gerakan Islam yang berjuang menyebar luaskan dan memajukan ajaran Islam di Indonesia yang diilhami oleh firman Allah SWT dalam surat Ali Imran 104. Misi Muhammadiyah tersebut dikenal dengan gerakan dakwah dan tajdid , yang diwujudkan melalui kepeloporan dalam pembaharuan pemahaman agama, reformasi system pendidikan Islam, pengembangan pranata pelayanan-pelayanan social dan pemberdayaan masyarakat berbasis Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO), memajukan peran perempuan muslim (Aisyiyah) di ruang public, pengorganisasian zakat dan haji, merintis taman pustaka dan publikasi, tabligh yang mencerdaskan, dan mengembangkan amaliah Islami yang memajukan kehidupan.
Dalam kehidupan kebangsaan, bersama –sama dengan komponen umat Islam yang lain Muhammadiyah berberkiprah dalam pergerakan kebangsaan menuju kemerdekaan Indonesia dan berperan aktif meletakkan pondasi Negara dan bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD l945. Demikian juga pada masa orde lama, orde baru maupun masa reformasi Muhammadiyah tetap dalam koridor konstitusi dan cita–cita kemerdekaan, untuk memajukan dan mencerdaskan bangsa menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin yang dilandasi dengan nilai-nilai Islam; Ujar IMMAWAN HERNA Ketua DPD IMM Kalbar.
Herna Menambahkan, Bagi Muhammadiyah Islam merupakan nilai utama sebagai fondasi dan pusat inspirasi yang menyatu dalam seluruh denyut-nadi gerakan. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam sebagai risalah yang dibawa oleh para Nabi sejak awal kenabian hingga Nabi akhir jaman Nabi Muhammad s.a.w. adalah agama Allah yang lengkap dan sempurna. Islam selain mengandung ajaran berupa perintah-perintah dan larangan-larangan tetapi juga irsyadat (petunjuk-petunjuk) untuk keselamatan hidup umat manusia di dunia dan akhirat. Islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai kemajuan, yang kehadirannya diyakini mampu membawa rahmat bagi kemajuankhidupan manusia sepanjang masa,Ujarnya di sela-sela pertemuan dengan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Barat dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Pontianak Sabtu 7 Februari 2015 di Pontianak.
Dalam pertemuan ini Herna selaku Koordinatur mengatakan hendaknya dibeberapa agenda besar Muhammadiyah dalam waktu dekat ini seperti muktamar hendaknya dijadikan momentum memperbaiki system kaderisasi dan transformasi kader yang jelas di lembaga Muhammadiyah Itu sendiri, baik  itu di Pimpinan Persarikatan dari Pusat sampai Ranting maupun amal usah sehingga kader-kader ortom yang sudah lama berjuang demi Muhammadiyah dapat terakomodir.
Selain transformasi Kader Ortom, perhatian yang lebih juga diharapkan oleh pimpinan yang terpilih nantinya dapat menegas kan kembali bahwa Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Quran, diantaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya, Ujar Immawan Herna.
Herna Juga Menambahkan Bahwa alam tradisi Muhammadiyah, figur ketua tidak terlalu sentral karena persyarikatan ini menganut model kepemimpinan kolegial. Maju mundurnya Muhammadiyah sangat ditentukan kualitas kepengurusan kolektif dalam memimpin organisasi ini. Model kepemimpinan secara kolektif ini juga menjadi tradisi di organisasi otonom (ortom) seperti Aisyiyah, Nasyiatul Aisiyah (NA), Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pandu Hisbul Wathon, Tapak Suci. Demikian juga majelis dan lembaga lainnya di lingkungan Muhammadiyah.
Maka tidak berlebihan bila ada harapan agar muktamar ke 47 di Makassar kali ini menjadi tonggak bagi komitmen untuk melakukan regenerasi secara kolektif di tubuh pimpinan Muhammadiyah. Pintu masuk kearah itu adalah dengan cara mengubah AD dan ART Muhammadiyah tentang kepemimpinan persyarikatan ini. Forum muktamar memang memiliki wewenang mengubah AD dan ART disesuaikan dengan kebutuhan organisasi sesuai dengan perkembangan masyarakat. Artinya apa bila Muhammadiyah tidak serius dalm pembinaan kader, maka hal ini akn jadi boomerang bagi muhammadiyah kedepannya. (Poetrake/15)

Kamis, 05 Februari 2015

Madu Danau Sentarum Nomor 2 Kualitas Terbaik di Dunia

Suara Ikatan, Pontianak 5 Februari 2015. Madu Huta(Apis dorsata). 
n Taman Nasional Danau Sentarum ini murni 100% dari madu hutan ( multiflora ) bersumber dari wilayah hutan TNDS (Taman Nasional Danau Sentarum) . Danau Sentarum adalah gugusan atau kumpulan danau-danau yang terletak di hulu Sungai Kapuas, di Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat, yang dikenal dengan nama Taman Nasional Danau Sentarum memiliki luas 132.000 hektar. Keanekaragaman hayati (flora) dengan berbagai jenis hutan di dalamnya menjadikan kawasan Danau Sentarum memiliki potensi sebagai sumber pakan lebah hutan
Kualitas dan Khasiat Madu yang terdapat di Kabupaten Kapuas Hulu memiliki urutan No. 2 setelah Madu Hutan dari Negara India, Kata Bupati Kapuas Hulu A.M Nasir, S.S. Dan Nasir berharap kepada pedagang madu hutan untuk tetap dan terus menjaga kualitas & mutu madu hutan yang dihasilkan oleh petani madu ini.
Saat ini seperti yang dikatakan oleh Nasir, Pemda kabupaten Kapuas Hulu akan terus menggalakkan budi daya lebah yang ikut langsung melibatkan masyarakat sekitar,  khususnya para petani madu hutan, karena bagaimanapun juga madu hutan adalah salah satu potensi sumber daya alam  yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu yang perlu dikembangkan.
“Potensi ini sangat luar biasa, apalagi madu hutan kita memiliki kualitas yang sudah mendunia, bayangkan saja kita menduduki No. 2 setelah India, inikan luar biasa sekali mutu madu hutan kita, oleh karenanya Kita akan mencoba menggalakkan budi daya lebah hutan,” jelasnya.
Selaku Bupati Kapuas Hulu, Nasir menghimbau agar para pedagang madu yang memasarka madu Kabupaten Kapuas Hulu untuk tetap menjaga mutu dan kualitasnya, jangan sampai hanya ingin untung besar, madu hutan tersebut dicampur
“Kualitas madu hutan ini yang perlu kita pelihara & jaga, apalagi Kabupaten Kapuas Hulu sebagai salah satu penghasil madu terbesar di Kalimantan Barat, dan selaku Pemkab Kapuas Hulu Kita akan terus berupaya mengembangkan potensi yang ada tersebut,” tandas Nasir