Translate

Senin, 28 Mei 2018

ERWIN TOBING BERHARAP MAHASISWA HARUS PEKA DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA


Irjen Pol (Purn) Drs Erwin TPL Tobing Saat Memberikan Sambutan Sosialisasi 4 Pilar, Kamis 3 Mei 2018


Pontianak, 3 Mei 2018. Salah satu karakteristik Indonesia sebagai Negara dan bangsa adalah kebesaran ,keluasan dan kemajemukan.konsepsi pokok para pendiri bangsa ini tidak mengalami perubahan ,tetapi sebagaian bersifat teknik instrumental mengalami penyesuaian pada generasi bangsa ini.
Setiap bangsa memiliki konsepsi dan cita-cita masing sesuai dengan kondisi, tantangan dan karakter bangsa bersangkutan .dalam pandangan soekarno :”tidak ada dua bangsa mempunyai cara berjoang sendiri ,mempunyai tiap bangsa mempunyai cara berjoang sendiri ,mempunyai karakteristik sendiri.oleh karena pada hakekatnya bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri terwujud dalam kebudayaannya dalam perekonomian dan watak serta lain sebagainya”Ungkap Erwin Saat ditanya Tim Redaksi Kamis 3 Mei Yang lalu"

Erwin menambahkan Empat pilar dari konsepsi kenegaraan Indonesia tersebut merupakan prasyarat minimal,disamping pilar-pilar lainnya,bagi bangsa ini untuk bisa berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandasan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri.bahwa itulah prinsip-prinsip moral keindoneisan yang memandu tercapainya perikehidupan bangsa yang merdeka,bersatu,berdaulat,adil dan makmur.

Urgensi pemahaman Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara karena berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan yang terjadi di Indonesia saat ini disebabkan abai dan lalai dalam pengimplementasikan Empat pilar itu dalam kehidupan sehari-hari.konflik secara horizontal terjadi karena kita lalai pada Bhinneka Tunggal Ika.

Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dipandang sebagai sesuatu yang harus dipahami oleh para penyelenggara Negara bersama seluruh masyrakat dan menjadi panduan kehidupan politik,menjalankan pemerintah,menegakan hokum,mengatur perekonomian dan berbagi dimensi kehidupan bernegara dan berbangsa lainya.

Dengan pengamalan prinsip Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara ,diyakni bangsa Indonesia akan mampu mewujudkan diri sebagai bangsa yang makmur,sejahtera dan bermartabat.

Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dapat menjadi panduan yang effective dan nyata ,apabila semua pihak ,segenap elemen bangsa para penyelenggara Negara baik dipusat maupun daerah dan selur masyrakat konsisten mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. "Tegas Erwin Tobing".

Kamis, 24 Mei 2018

MENIMBANG CALON KETUA KORWIL FOKAL IMM KALBAR

Moch. Sab'in Mantan Ketum DPD IMM Kalbar 2005-2007 Calon Kuat Ketua Korwil Fokal IMM Kalbar


Pontianak, 25 Mei 2018.  Popularitas suatu perguruan tinggi atau organisasi tidak jarang dipengaruhi secara siginfikan oleh kedudukan alumni dalam suatu struktur sosial yang oleh publik dipersepsi “berhasil’ dalam bidang-bidang tertentu. Popularitas yang dibangun oleh keadaan seperti ini, tidaklah salah, tetapi sifatnya sangat temporer dan bahkan bisa tidak berarti apa-apa bagi Sebuah Organisasi atau malah tidak ada hubungan sama sekali dengan Oraganisasi tersebut. Sebab ada banyak orang dengan kedudukan yang dimilikinya tidak dipengaruhi oleh Organisasi dimana ia pernah berkumpul dan Berdinamika. Oleh karenanya yang dibutuhkan bukanlah sekedar popularitas, melainkan reputasi dan kekuatan Konsulidasi Alumni.
Keberadaan alumni yang turut membangun reputasi almamaternya karena keberadaan alumni mampu membangun persepsi publik bahwa suatu organisasi melalui alumninya mencerminkan suatu prestasi dan karakter dari Organisasi tersebut. Di sinilah, keunggulan komparatif sebagai suatu keunikan/keunggulan tertentu dari suatu organisasi dan itu tercermin dari kader dan orgabnisasi menjadi sangat penting.
Organisasi alumni merupakan wadah berhimpunnya para lulusan yang bagi Organisasi Otonom Muhammadiyah seperti Seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, jumlahnya sangat banyak, memasuki beragam kegiatan/ativitas, pekerjaan/profesi, dan menyebar luas ke seluruh negeri dan daerah, bahkan luar negeri. Keberadaan alumni yang demikian, jika diorganisir akan membentuk jaringan sosial yang sangat besar dan kuat. Lalu, tinggal memanage supaya memberikan manfaat. Jaringan inilah yang dapat kita sebut sebagai modal sosial.

Kamis, 01 Februari 2018

E-VOTING PEMILIHAN FORMATUR IMM KALBAR

Persiapan Perangkat E-Voting sudah Mencapai 90%.

Pontianak, 1 Februari 2018. Sistem Pemilihan Pimpian Formatur DPD IMM KALBAR pada Musyda XVI IMM KALBAR mendatang dapat dipastikan menggunakan sistem E-Voting, hal ini sebagai mana ditegaskan oleh Ketua Umum DPD IMM KALBAR Herna.
Herna menilai bahwa sudah saat nya IMM KALBAR memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menjalankan roda organsasi terutama teknologi elektronik.
Kami juga merasakan pengalaman pada Muktamar IMM 2016 lalu bahwa sistem pemilihan E Voting ini sangat membantu, terutama dapat mengurangi tingkat kecurangan serta mempersingkat waktu perhitungan suara.
Untuk saat ini persiapan perangkat E-Voting sudah mencapai 90%, hanya memastikan kesiapan panitia Cabang IMM KAPUAS RAYA untuk jaringan Internetnya nanti apakah online terus atau tidak, akan tetapi kami dari panitia DAERAH sudah mempersiapakan untuk mengatasi apabila nantinya pantia cabang belum siap, Tambah Herna".

Rabu, 31 Januari 2018

LOGO MUSYDA XVI IMM KALBAR RESMI DILAUNCHING

Pontianak, 15 Januari 2018: Logo Resmi Musyda XVI IMM Kalbar




 HERNA SELIMBAU, SKM
Ketua Umum DPD IMM Kalbar Periode 2013-2015/2016-2018

Sejumlah tugas dan berbagai masalah penting organisasi harus diselesaikan dengan segera dan secara seksama dalam mencapai kesempurnaan organisasi. Dalam melaksanakan tugas, kami sadar arti keberadaan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yang muncul di tengah masyarakat yang sedang mengalami reformasi dan demokrasi. Organisasi IMM adalah organisasi Kepemudaan dan Organisasi Otonom Muhammadiyah yang beranggotakan Mahasiswa Islam yang bukan hanya dari perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, yang netral tidak berpolitik, mandiri.

IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) ialah organisasi mahasiswa Islam di Indonesia yang memiliki hubungan struktural dengan organisasi Muhammadiyah dengan kedudukan sebagai organisasi otonom. Memiliki tujuan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.

Keberadaan IMM di perguruan tinggi Muhammadiyah telah diatur secara jelas dalam qoidah pada bab 10 pasal 39 ayat 3: "Organisasi Mahasiswa yang ada di dalam Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah Senat Mahasiswa dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)”.

Dalam Kesempatan mendekati BErakhirnya Periodeisasi Kepengurusan Kami ini , Sayah sebagai Ketua umum ingin menegaskan kembali Bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) didirikan di Yogyakarta pada tangal 14 Maret 1964, bertepatan dengan tanggal 29 Syawwal 1384 H. Dibandingkan dengan organisasi otonom lainya di Muhammadiyah, IMM paling belakangan dibentuknya. Organisasi otonom lainnya seperti Nasyiatul `Aisyiyah (NA) didirikan pada tanggal 16 Mei 1931 (28 Dzulhijjah 1349 H); Pemuda Muhammadiyah dibentuk pada tanggal 2 Mei 1932 (25 Dzulhijjah 1350 H); dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM, yang namanya diganti menjadi Ikatan Remaja Muhammadiyah [IRM]) didirikan pada tanggal 18 Juli 1961 (5 Shaffar 1381 H).

Dari berbagai Sumber yang saya Peroleh Bahwa Kelahiran IMM dan keberadaannya hingga sekarang cukup sarat dengan sejarah yang melatarbelakangi, mewarnai, dan sekaligus dijalaninya. Dalam konteks kehidupan umat dan bangsa, dinamika gerakan Muhammadiyah dan organisasi otonomnya, serta kehidupan organisasi-organisasi mahasiswa yang sudah ada, bisa dikatakan IMM memiliki sejarahnya sendiri yang unik. Hal ini karena sejarah kelahiran IMM tidak luput dari beragam penilaian dan pengakuan yang berbeda dan tidak jarang ada yang menyudutkannya dari pihak-pihak tertentu. Pandangan yang tidak apresiatif terhadap IMM ini berkaitan dengan aktivitas dan keterlibatan IMM dalam pergolakan sejarah bangsa Indonesia pada pertengahan tahun 1960-an;

Kami juga Pengurus DPD IMM Kalbar Periode 2016-2018 siap melaksanakan Musyda XVI IMM Kalbar di Kabupaten Sintang dengan Tema "Regenerasi Kepemimpinan Untuk Ikatan Berdaulat" pada Tanggal 16-18 Maret 2018.

Selasa, 19 Desember 2017

DPD IMM KALBAR KOMITMEN SUKSESKAN PILKADA 2018

Ketua Umum DPD IMM Kalbar (Herna) Saat Bersama Perwakilan OKP di Kalimantan Barat.
Pontianak, 16 Desember 2017. Kalimantan Barat merupakan Daerah dengan Kondisi Sosial Budayanya yang HETEROGEN dan MAJEMUK......perbedaan yang ada senantiasa harus kita syukuri sebagai nikmat dan Anugrah terbesar dri sang pencipta......untuk kita jadikan sebagai perekat persatuan untuk mencapai kemajuan" Setidaknya itu adalah paparan Singkat Ketua Umum DPD IMM Kalimantan Barat.
Dokumentasi ini merupakan bentuk kepedulian kami sebagai generasi muda untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Kalimantan Barat......ini merupakan DEKLARASI DAMAI ORMAS KEPEMUDAAN (IMM, HMI, PMKRI, GMKI, GMNI dan PMII) untuk mensukseskan PILKADA SERENTAK DI KALIMANTAN BARAT..........
SEMOGA SEMAKIN BERKEMAJUAN.......

Senin, 20 November 2017

KADO MANIS MILAD MUHAMMADIYAH ke 108 Tahun

Ketua Umum DPD IMM Kalbar Bersama Para Tamu Undangan di Sela-sela Pelantikan PC IMM Kubu Raya, Sabtu, 17 November 2017
Pontianak, 17 November 2017. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Barat terus bergenah. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah salah satu organisasi ortonom (ortom) persyarikatan Muhammadiyah. IMM bertujuan “mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mewujudkan tujuan Muhammadiyah”. Adapun tujuan dari Muhammadiyah itu sendiri ialah “menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga tercipta masyarakat islam yang sebenar-benarnya”. Dengan dasar Al-Quran dan As-Sunnah.
Gerakan IMM telah banyak memberi warna bagi negeri ini, kurang lebih IMM berjuang di negeri ini untuk mengontrol gerak roda pemerintahan Indonesia selama setengah abad lebih. Selain dalam perjalanan untuk mempercantik ikatan, IMM mengabdikan diri sebagai gerakan keadilan di lingkungan masyarakat, khususnya masyarakat yang lemah, yatim piatu, anak jalanan serta orang-orang yang tertindas.
Dalam awal perjalanan IMM hingga pasca kelahirannya telah banyak berbenturan dengan polemik yang ada di negeri ini. IMM terus berbenah diri, serta memahami gerak dan mengontrol langkah pergerakan pemerintah agar tidak mendzolimi masyarakat Indonesia. Nilai-nilai yang ada didalam ikatan itu memberi warna bagi warga ikatan untuk melangkah berjuang menegakkan keadilan. Namun ikatan jangan hanya terlena dengan keadaan diri ikatan, nilai-nilai yang terkandung dalam Islam harus menjadi jati diri setiap anggota kader dalam melaksanakan gerak dakwah mahasiswa.

Rabu, 13 September 2017

VIRYAN AZIZ: TERNYATA DPD IMM KALIMANTAN BARAT ORGANISASI PERTAMA YANG MEMBEDAH UU PEMILU TAHUN 2017 DI INDONESIA

Viryan Aziz, SE, MM (Anggota KPU RI) saat Menerima Penghargaan Sebagai Narasumber dari Herna (Ketua Umum DPD IMM Kalbar)
Pontianak, 12 Agustus 2017, RUU Penyelenggaraan Pemilu telah disahkan menjadi UU lewat paripurna DPR yang diwarnai aksi walk out. Sedikitnya ada 5 isu krusial di UU Pemilu yang menjadi pijakan untuk Pemilu 2019 mendatang.
Lima isu krusial dalam RUU Pemilu adalah ambang batas presidential atau presidential threshold, ambang batas parlemen atau parliamentary threshold, alokasi kursi anggota DPR per daerah pemilihan (dapil), metode konversi suara pemilu legislatif, dan sistem pemilu.
Sehingga banyak menimbulkan Pertanyaan ditengah-tengah masyarakat Kita, Ujar Herna Ketua Umum DPD IMM Kalbar".
Herna Menambahkan inilah yang menginisiatif DPD IMM Kalimantan Barat mengundang Bapak Viryan untuk menjadi Narasumber dalam Dialog dan Bedah Undang-Undang ini PAda Hari Sabtu, 12 Agustus 2017 di Aula Univ. Muhammadiyah Pontiak.
Peserta dalam Kegiatan ini merupakan Utusan dari OKP, PARPOL, Organisasi Mahasiswa dengan total sebanyak 100 Peserta.
Sedangkan Saat di Konfirmasi Tim Redaksi, Viryan Aziz SE, MM selaku Anggota KPU mengatakan kegiatan ini sangat bagus dan Pertama di Indonesia semenjak UU ini di sahkan oleh DPR, oleh karena itu Kami menyambut Baik dan mengapesiasi apa yang dilakukan oleh DPD IMM Kalbar, agar semua Tuntas ungkap Viryan.
Tutut Hadir dalam menjadi Narasumber yaitu Dr. Jumadi, S.Sos, M.Si. DOsen Fisipol Univ. Tanjungpura Pontianak, (dod).